Senin, 04 Juli 2016

mekanikal trombektomi dan gbIIb/IIIa pada stroke trombosis arteri basilaris

Pria , 38 th
kesadaran menurun mendadak, 5 jam sebelum MRS, perokok berat,
GCS 225, tensi 140/80, rr 26 x/mnt, afebril, nadi 70x/mnt
MRI DWI infark cerebelum.
DSA dilakukan dengan anestesi penuh dan didapatkan sumbatan arteri basilaris TICI 0, serta tidak nampak kedua PCOM.
Dilakukan mekanikal trombektomi dengan menggunaikan solitaire sehingga menjadi TICI 2.
dilanjutkan dengan pemberian tirofiban 10 ml (tirocip 5m/100 ml) dan didapatkan hasil TICI 3.
Pasen dapat menoleransi penuh tindakan.

Gambaran DWI nampak area hiperintens di cerebelum.


A. DSA sumbatan di proksimal a.basilaris (panah)
B. setelah dilakukan trombektomi (TICI 2)

Setelah ditambah tirofiban (TICI 3)

Diskusi
Stroke onset yg terjadi telah melebihi window period untuk dilakukan trombolisis. (4,5 jam).   Dan juga terjadi pada arteri basilaris (arteri besar) dimana Intravena rTPA hanya 15 % rekanalisasi. Faktor yg memperberat pada pasen ini karena tidak didapatkan PCOM di kedua sisi sehingga sirkulasi posterior benar benar tidak mendapat aliran darah kolateral. 
Diputuskan untuk dilakukan trombektomi karena trombolisis intra arterial kemungkinan besar juga gagal rekanalisasi dan bila dilakukan trombektomi pasca trombolisis intra arterial akan memperbesar resiko perdarahan,, karena itu langsung dilakukan mekanikal trombektomi dengan menggunakan solitaire.  Hasilnya didapatkan rekanalisasi parsial, karena itu dilanjutkan dengan pemberian tirofiban. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar